twitter



1. Neurologis
Gangguan ini bukanlah suatu ketidakmampuan fisik, semisal kesulitan visual. Namun murni karena kelainan neurologis, yakni bagaimana otak mengolah dan memproses informasi yang sedang dibaca oleh anak secara tidak tepat, terutama otak bagian kiri depan yang berhubungan dengan kemampuan membaca dan menulis. Selain itu, ada perkembangan yang tidak proporsional pada sistem magno-cellular, yang berhubungan dengan kemampuan melihat benda bergerak (moving images) yang menyebabkan ukurannya menjadi lebih kecil. Kondisi ini menyebabkan proses membaca jadi lebih sulit karena otak harus membaca dan memahami secara cepat huruf-huruf dan sejumlah kata yang berbeda yang terlihat secara bersamaan oleh mata ketika mata men-scanning kata dan kalimat.


Konon mantan Presiden AS, George W. Bush diberitakn sebagai penderita disleksia. Pasalnya, banyak kata yang diucapkan Bush selama masa kampanyenya salah. Misalnya, ia ingin menyatakan AS sebagai negara peacemaker, namun Bush mengucapkannya sebagai negara pacemaker (alat pacu jantung), yang tentu saja sangat berbeda artinya. Tariffs and barriers (bea dan cukai) diucapkan dengan “terriers” (jenis anjing terrier) untuk kata barriers. Konon, pengungkapan kata-kata maupun kalimat salah tadi dilakukan secara konsisten, yang notabene bisa menandakan ia menderita disleksia. Pernyataan yang dipublikasikan sebuah majalah AS itu sempat mengurangi nilai pencalonan Bush sebagai presiden. Yang jelas tim sukses berusaha dengan susah payah menepis tudingan itu. Dan nyatanya, toh Bush berhasil menduduki kursi orang nomor satu yang berkantor di Gedung Putih saat itu (2002).




Disleksia

(bahasa Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktifitas membaca dan menulis. Perkataan disleksia berasal dari bahasa Yunani ???- dys- ("kesulitan untuk") dan ????? lexis ("huruf" atau "leksikal"). Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa.
Terminologi disleksia juga digunakan untuk merujuk kepada kehilangan kemampuan membaca pada seseorang dikarenakan akibat kerusakan pada otak. Disleksia pada tipe ini sering disebut sebagai "Alexia". Selain mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis, disleksia juga ditenggarai juga mempengaruhi kemampuan berbicara pada beberapa pengidapnya.
Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas, bawah, kiri, dan kanan.